First Impression Asus Zenfone 6

31 Agustus 2014 pukul 10:02 | Ditulis dalam komputer-hp-gadget | 1 Komentar

Assalamu’alaikum…

Berangkat dari rasa penasaran dengan fenomena Asus Zenfone baik seri 4, 5 atau 6, ane keslomot pengin nyoba make terserah versi yang mana.

Ane nyari di beberapa outlet di Solo, langka. Pas kemarin ada perjalanan ke Madiun, ada isu katanya ada outlet yang ngejual sesuai harga standar, yang 4 dihargai Rp 1.099.000 dan seterusnya. Ane datangi outletnya. Tinggal sebiji Zenfone 5 dihargai Rp 2.500.000. Harga standar ternyata hoax… batal beli.

zenfone6Ya sudah, pake jalan biasa seperti buntu, pake jurus pamungkas saja.

Langsung kontak dengan para juragan handphone, nemu satu yang ready tapi seri 6 warna putih. Ambil. Dapet harga Rp 3.200.000 pas plus bonus kartu IM3 nomer cantik. Yo wis alhamdulillah.

Langsung buka bungkus sekalian isi kartu dan aktifasi sudah ditangani si juragan. Ane tinggal pancal…

Nyentuh pertama, kesan elegan langsung terasa. Luasnya layar masih bikin shock, kan biasa pakai Lumia 720 yang kini kelihatan mini nyantai di samping Zenfone 6.

Sesudah protap unit baru selesai, ane langsung disodori opsi update firmware yang sekitar 50an MB. Download langsung.

Di situs ditulis desain Zenfone 6 ini unibody, ternyata setengah hati, karena cover belakang mesti dibuka untuk nyelipin SIMcard dll. Baterai emang nancep gak mau copot. Ukuran layar yang 6 inchi mesti mengerahkan dua tangan untuk operasional. Beda sama Lumia 720 yang gak bisa dicopot tenan, kecuali oleh teknisi loh. O iya, sudah hotswap.

Bukan mau compare Zenfone 6 dengan Lumia 720 loh… ini cuman kesan yang ane rasakan kok. Asus Zenfone 6 ini meski bongsor masih enak digenggam. Cover belakangnya plastik doff, jadi gak licin saat digenggam meski tangan berkeringat. Sementara si Lumia 720 (putih) alus banget back covernya, licin.

nota

nota

Soal layar Asus Zenfone 6, gak kaget. Rasanya sama saja dengan Lumia 720. Kecuali ukuran saja yang menjadikannya terasa beda. Sama-sama bisa pakai sarung tangan, ultra sensitif. Sama-sama Gorilla Corning Glass, tapi Lumia 720 masih class 2, sementara Zenfone 6 class 3. Ane coba gosok-gosokkan ke lantai, dicoblos-coblos pake jarum penthul, disayat pakai pisau, anteng aja. Rasanya memang fitur anti gores itu wajib dimiliki gadget layar sentuh. Harus itu…

Soal fitur, terus terang ane gak bisa bicara banyak, lha wong ini kali pertama pakai Android. Terus terang lagi sebenarnya ane selama ini sudah cocok pakai Windows Phone karena butuh Officenya. Synchronized banget sama komputer. Onenote di komputer sudah seiring sejalan dengan yang di Lumia 720. Organizer juga sudah seirama pula dengan Outlook di komputer. Lha ini mau coba-coba pakai Android karena penasaran sama Asus ini.

Kalau lihat di situs hanphone, Asus Zenfone 6 berjalan di Android 4.3 Jelly Bean. User interfacenya dibuat khas Asus berjuluk ZenUI dengan konsep freedom, expression, dan connection. Fitur utamanya What’s Next dan Do It Later yang didesain untuk mempermudah kita dalam pengaturan sejumlah besar informasi yang diterima setiap harinya. Buat yang sibuk sih…

Ini pula pertama kalinya ane pakai ponsel dual kartu. Masih bingung pakainya. Hehe…

Soal foto, ane coba lumayan juga. Lihat di spek, kamera utama 13 MP dan kamera sekunder 2 MP. Menunya banyak banget nurut ane. Ada dukungan menu auto, time rewind, HDR, panorama, flash, night, selfie, miniature, depth of field, smart remove, all smiles, beautifications dan GIF animation. Juga ada berbagai fitur seperti pengaturan tingkat kecerahan, GPS, white balance, ISO, eksposur dan sebagainya. Embuh opo kuwi…

Untuk urusan video belum sempat nyoba.

Untuk fasilitas hiburan, pemutar musik juga belum nyoba.

Untuk menjelajahi dunia maya, ane coba pakai Google Chrome. Performa saat membuka website versi desktop dengan banyak konten mantaps. Cepat dan smooth. Lihat di spek, RAMnya 2GB. Kalau di Lumia 720 kan masih 512MB, meski tetap oke juga.

Wis pokoke mau nyoba dulu, bisa jadi partner untuk Lumiaku pa gak…

1 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. You actually make it appear so easy together
    with your presentation but I find this topic to be actually something that I think I’d by no means understand.
    It seems too complex and extremely extensive for me. I’m looking ahead to
    your next post, I will attempt to get the dangle of it!


Tinggalkan komentar


Entries dan komentar feeds.