Syirik Sosial

16 November 2010 pukul 16:32 | Ditulis dalam hikmah, irodatul khoir lil ghoir, jalan-jalan, renungan | Tinggalkan komentar

“Kasus Gayus adalah bentuk syirik sosial. Syirik yang timbul karena mendewakan materi uang sebagai segala-galanya,” demikian Din.

Begitu yang aku kutip dari SINI.

Benar, syirik zaman sekarang memang lebih lengkap daripada syirik zaman sebelum Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus.

Dulu paling nyembah berhala patung batu, nyembah api, bulan atau bintang atau matahari. Hal-hal yang kasat mata.

Sekarang ada syirik terhadap uang, ide, pendapat, kekuasaan, dll yang tempatnya ngumpet. Tersembunyi dalam hati sesorang.

Padahal jenis syirik begini lebih menyeramkan. Paling ditakuti oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syirkul-khofiy, begitu istilah keren-nya.

Iya, dikatakan syirik karena gara-gara item-item itu, orang lantas menghalalkan yang haram. Itu artinya aturan Allah dilanggar. Itu artinya Allah disepelekan. Itu artinya ada yang lebih diutamakan daripada Allah. Artinya ada yang lain yang dipertuhankan. Itulah syirik…. dahsyat nian orang-orang ini. Berani betul sama Allah. Di-merapi-kan baru tahu rasa…!!!


Entries dan komentar feeds.