Tawuran Hiasan Kemerdekaan

25 Agustus 2008 pukul 16:47 | Ditulis dalam budaya, curhat, jalan-jalan, kehidupan, politik | Tinggalkan komentar

Tawuran, saling baku hantam, mengisi acara tahunan ulang (baca: ulang tahun) diberbagai tempat di tanah air. Begitulah rakyat mengisi hari ulang tahun negaranya.

Lihat saja koleksi berita ‘hangat’ ini:

Perkelahian mewarnai pentas organ tunggal yang digelar sebagai perayaan ulang tahun kemerdekaan ke-63  Indonesia di lapangan Desa Sendang Kedungumpul, Kandangan, Temanggung, Jawa tengah. Saling baku hantam terjadi antara penonton yang berjoget.

Awalnya pentas organ tunggal berlangsung aman. Warga pun terlihat hanyut dengan penampilan enerjik dua penyanyi. Mereka mendendangkan sejumlah lagu yang tengah digemari masyarakat. Sebagian penonton akhirnya ikut berjoget. Entah dipicu hal apa, tiba-tipa penonton berkelahi. Akibatnya, acara terpaksa dibubarkan guna menghindari insiden berlanjut.

Ditempat berbeda, sejumlah penonton konser musik reggae di Beji, Depok, Jawa Barat, belum lama ini terlibat tawuran. Diduga mereka berada di bawah pengaruh alkohol. Aksi saling serang pun tak terhindarkan. Meski begitu, musik terus mengalun dan penyanyi meminta penonton untuk tenang. Namun, tawuran tetap berlanjut. Namun, sekelompok penonton nampak memancing penonton lain untuk melanjutkan perkelahian di luar area konser.

Perkelahian diduga terpicu setelah penonton saling dorong ketika berjoget. merasa tak terima, penonton lain balas mendorong bahkan memukul. Hal itu tang menyebabkan perkelahian tak terhindarkan. Apalagi, sebagian penonton menenggak minuman beralkohol.  Meski begitu, konser musik reggae tetap berjalan hingga selesai. Hingga kini, belum diketahui jumlah penonton yang terluka akibat insiden tersebut.

Lagi,

Enam kelompok band Indonesia, yakni Slank, Peterpan, Ungu, Sheila on 7, Samson dan Dewi-Dewi, mengguncang Kuala Lumpur dalam pertunjukan mereka Sabtu, mulai pukul 10.00 – 24.00, dalam rangka peringati HUT Kemerdekaan RI ke-63.

“Walaupun ada beberapa keributan antar penonton dan sempat ada masalah teknis, tapi Konser Pentas Malam Indonesia 2 berjalan dengan baik,” kata CEO Fat Boy, Mohd Yazid Yon, selaku ketua panitia, di Kuala Lumpur, Sabtu dini hari.

Para penonton yang hadir di stadion terbuka Bukit Kiara, Damansara, Kuala Lumpur mencapai sekitar 3.000 orang, sebagian besar adalah para pekerja Indonesia, mahasiswa, ekspatriat dan warga Malaysia pecinta musik Indonesia.

Para TKI yang datang dalam keadaan mabok sempat berkelahi. Perkelahian yang dipicu oleh persaingan antar gang sempat terjadi ketika Sheila on 7 dan Ungu tampil di panggung. Namun karena kesigapan aparat keamanan berhasil mengamankan situasi dan perkelahian tidak meluas.

Gang-gang TKI yang muncul ialah Arema, Mendem, Slankers Malaysia, dan Iran Maiden. “Ndeso…ndeso,” teriak para penonton yang lain jika ada yang berkelahi.

Ungu sebelum membawakan lagu-lagu hitnya sempat mengajak semua penonton menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang semakin membuat hanyut kerinduan para TKI dan TKW pada kampung halaman.

Vokalis Peterpan Ariel sempat mohon pamit kepada para penggemarnya karena kemungkinan jika datang ke Malaysia lagi sudah dengan nama group band baru. Ia membuka dan membuang kaosnya kemudian bernyanyi dengan telanjang dada.

Para penonton sempat marah dan kecewa ketika sound system sempat mati saat Peterpan manggung. Namun panitia dengan sigap memberikan berbagai minuman, souvenir berupa kaos, topi dan lainnya sehingga agak sedikit membuat tenang para penonton.

Konser musik kali ini memang yang terbesar karena enam group band terkenal manggung semuanya mulai dari pagi hingga tengah malam. Walau sempat diguru hujan lebat, Sabtu sore, tapi para penonton tetap bertahan sambil menanti penampilan Ungu, Peterpan dan Slank pada malam harinya.

Penampilan konser Slank tahun lalu sempat juga menimbulkan kericuhan. Walaupun begitu, banyak perusahaan Malaysia yang selalu bersedia mensponsori konser band-band Indonesia di berbagai kota negara jiran ini.

Lalu,

Malam hari menjelang perayaan kemerdekaan diwarnai dengan tawuran antara warga. Yakni warga Galur dengan warga Tanah Tinggi Barat, Jakarta Pusat. Tawuran sendiri dipicu permasalahan kecil.

Peristiwa yang terjadi sekira pukul 18.30 WIB, Sabtu (16/8/2008). Kedua kelompok warga ini berperang batu dan berbekal senjata-senjata tajam. Akibat tawuran dari kedua warga, sebuah angkutan bajaj yang sedang melintas di Jalan Tanah Tinggi Barat hancur terkena lemparan batu.

Sekira 30 menit kemudian, anggota kepolisian dari Polsek Johar Baru dibantu Samapta Polres Jakarta Pusat tiba di lokasi. Dengan berpakaian huru hara lengkap dengan tameng, senjata laras panjang, dan gas air mata, aparat kepolisian berhasil meredam dan membubarkan tawuran warga.

Informasi yang dihimpun okezone, tawuran disebabkan adanya permasalahan kecil antar anak muda di kedua belah pihak. Tawuran ini merupakan keempat kalinya terjadi di kedua belah pihak.

Juga,

Konvoi kendaraan sejumlah pemuda yang tengah merayakan HUT ke-63 Kemerdekaan RI berbuah peristiwa tawuran. Aksi keributan tersebut berlangsung di Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/8) kemarin. Seorang pelajar babak belur dan terluka di bagian wajahnya akibat peristiwa itu.

Menurut Budi, pedagang gorengan yang berjualan di sekitar lokasi kejadian, sekelompok pemuda-pemudi yang berkendara itu beriringan dari arah Gedung Kejaksaan Agung menuju Blok M Plaza sekitar pukul 16.00. “Mereka banyak juga. Ada sekitar 100 orang naik motor dan mobil. Yang cewek pada duduk di jendela mobil,” ujar Budi.

Saat mereka melintas, di dekat Blok M Plaza berkumpul puluhan siswa salah satu SMAN di kawasan Kebayoran Baru yang pada pagi harinya mengikuti upacara bendera. Saat rombongan pemuda itu melewati siswa yang sedang nongkrong, salah satu siswa SMAN meledek mereka. Lantaran tersinggung, para pemuda tersebut kemudian turun dan menyerang seorang siswa.

Siswa tersebut dipukuli hingga memar di bagian wajah. Hidungnya pun mengeluarkan darah. Tidak mau tinggal diam, puluhan siswa SMAN menyerang balik para pemuda tesebut. Dua pemuda anggota rombongan juga dipukuli oleh para pelajar itu. Namun para pemuda yang konvoi tersebut malah mengeluarkan senjata tajam dan ikat pinggang yang kepalanya terbuat dari gir sepeda.

Aksi tawuran massal itu tidak dapat dihindari. Mereka saling pukul satu sama lain dengan kayu dan bambu yang ada. Sebab, pemuda yang konvoi membawa beberapa bendera Merah Putih dengan tongkat bambu dan bendera bertuliskan Psycho. Kebanyakan pemuda-pemudi usia belasan itu mengenakan celana dan rok seragam putih sekolah. Sedangkan beberapa lainnya mengenakan kaus dan celana jins.

Keributan berlangsung sekitar 15 menit, para pedagang di lokasi dan warga sekitar membubarkan mereka dengan paksa. Para pemuda rombongan konvoi akhirnya pergi meninggalkan lokasi. Tidak ada korban luka berat dalam kejadian tersebut. Suasana tegang masih terasa hingga sore hari. Puluhan siswa SMAN masih bertahan di depan sekolah mereka sambil berjaga-jaga.

Masih ada,

Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang semestinya dirayakan dengan rasa persatuan dan kesatuan, justru berbuntut tawuran. Di Pati, Jawa Tengah, pemuda di tiga desa terlibat bentrok, hanya karena saling ejek saat lomba panjat pinang, Selasa (19/8).

Hingga malam ini, Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, masih dijaga aparat. Beberapa aparat desa, polisi dan TNI tampak berjaga-jaga di tempat kejadian perkara, untuk mengantisipasi jika terjadi tawuran susulan. Bentrokan melibatkan tiga desa, yaitu Desa Ngawen, Baturejo, dan Desa Sukolilo.

Tawuran dipicu oleh ejekan empat pemuda yang datang mengendarai sepeda motor, saat lomba panjat pinang berlangsung. Perselisihan tersebut berhasil didamaikan aparat desa hari itu juga. Namun beberapa pemuda dari Desa Ngawen masih sakit hati atas perlakuan keempat pemuda tersebut.

Puluhan pemuda Desa Ngawen dengan membawa balok kayu dan senjata tajam, mencegat setiap motor yang melalui desanya. Beberapa warga luka-luka dan patah tulang karena pukulan balok kayu dan sabetan senjata tajam.

Hingga kini polisi belum menahan satu pun pelaku tawuran. Hanya tujuh motor yang disita polisi karena tertinggal di lokasi tawuran.

Dan masih ada koleksi lebih lengkap lagi jika anda berkunjung di website Indonesia lainnya. Hiks….

Sudah ah, mandi dulu…….

Tinggalkan sebuah Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar


Entries dan komentar feeds.